Keristen: "Pada Perjanjian lama (taurat) Tuhan menciptakan segala sesuatu menurut firman Nya dan beristirahat pada hari yang ke 7, dan dari situlah perintah Allah/Tuhan untuk beristirahat pada hari yang ke 7 untuk dikuduskan.
Lihat penjelasan dibawah ini sebagai kesaksian:
PERINTAH KE-4
MENJAGA HARI SABBATH TETAP
KUDUS
Diawal perjalanan Kristen saya, saya menyadari bahwa banyak yang
telah diajarkan oleh orang-orang Kristen, hanyalah teori ajaran religi
yang terbaru, trend yang terbaru, fakta yang terbaru, kata-kata mutiara
dari kalimat atau pop-kristen. Dan sangatlah perlu untuk memisahkan
apa yang datang dari manusia, dan apa yang datang dari TUHAN. Ini juga adalah benar pada zaman alkitab,
selalu akan ada banyak pengajaran religi yang berbeda yang bukan datang dari TUHAN.
Salah satu teori yang terkini berkata, “kita tidak perlu lagi menaati perintah Allah yang ke-4; tapi suatu ide yang
bagus untuk berlibur sehari dalam seminggu!” . Ajaran religi ini datang dari manusia, bukan ALLAH. Dalam
kebenaran, perintah no 4 masih merupakan sebuah perintah, seperti yang lainnya, Jangan Membunuh, Jangan
Mencuri, dll.
Sebagaimana telah saya pelajari mengenai Wahyu dari TUHAN mengenai Surga dan Neraka, ada satu hal yang
sangat konsisten. Hal-hal yang TUHAN peringatkan umatNya, akan menjadi nyata, bila mereka mengabaikan
peringatanNya. Karenanya adalah sia-sia berharap bahwa TUHAN akan mengingkari kata-kataNya (Firman
yang tertulis), hanya karena seseorang adalah orang Kristen. Sebagai contoh, ketika Yesus memperingatkan
kita, “kecuali kamu mengampuni saudaramu ketika dia berdosa terhadapmu, Bapa mu yang di surga
tidak akan mengampunimu.” Ini adalah kebenaran, bahkan bila kamu adalah seorang pendeta bagi 10.000
jemaat. Karena itu peringatanNya harus diterima dengan serius, oleh setiap orang.
Inilah mengapa, dalam beberapa pewahyuan mengenai Neraka, banyak sekali orang Kristen yang berakhir di
neraka, karena mereka tertipu, berasumsi bahwa TUHAN tidak akan melaksanakan FirmanNya. Kita tahu
bahwa oleh karena penumpahan darah Kristus kita beroleh pengampunan atas dosa-dosa kita, tetapi kebenaran
itu tidak mengizinkan kita untuk secara sengaja (dengan mengabaikan bahwa hal itu tertulis di alkitab) dan terus
menerus melanggar perintah TUHAN. Dan orang-orang Kristen yang terus menerus melanggar perintah
TUHAN, tanpa pertobatan, keselamatan mereka berada dalam bahaya. Hal ini konsisten dalam seluruh kitab.
Kita perlu diingatkan bahwa 10 perintah bukanlah 10 saran. Perintah tersebut membawa berkat bagi mereka
yang mentaati. Ini tidak berarti bahwa seseorang dibenarkan karena mereka mentaati perintah, tapi hal ini
berarti bahwa ada penghakiman untuk mereka yang melanggarnya.
Yang mana dari 10 perintah tersebut yang telah dibatalkan karena kelahiran Yesus Kristus? TIDAK ADA! Kita
masih melakukan semuanya itu. Hanya karena orang-orang Farisi, berlebihan dalam melakukan perintah
mengkuduskan hari Sabbath, menambahkan 100 peraturan yang dibuat manusia, tidak membenarkan fakta
bahwa kita sekarang mengabaikan perintah ke-4, hanya terkadang disinggung dalam khotbah. Perintah ke-4
bukanlah sekedar hukum orang LEWI (imam-imam), terkubur dalam kitab. Tidak, perintah tersebut tertulis di
atas batu, beserta perintah penting lainnya, dan secara konsisten dianggap penting diseluruh kitab.
Bodohnya, saya selalu berasumsi bahwa hal tersebut tidaklah diperlukan lagi untuk tetap menguduskan hari
sabbath (atau Minggu). Hanya pergi ke gereja, dan itu sudah cukup. Kenyataannya, setelah Gereja, saya akan
menghabiskan sisa harinya TUHAN itu kurang lebih sama seperti hari-hari lain. Kita tahu bagaimana Yesus
sangat marah terhadap mereka yang telah mengotori kuilnya TUHAN (secara agresif mengusir mereka keluar), 2
tapi saya tidak pernah mengira bahwa DIA akan marah terhadap mereka yang telah melanggar kekudusan
hariNya TUHAN.
Kristen yang populer mengambil kalimat, untuk seseorang yang melakukan perintah ke-4 mengenai Sabbath,
bahwa mereka menjadi terlalu legalistik (hidup dibawah taurat). Tapi untuk pembandingan, bila seseorang
melakukan perintah ke-6, dan tidak membunuh, kita tidak pernah mengatakan bahwa mereka menjadi terlalu
legalistik (melakukan taurat).
Kita harus ingat bahwa setiap berkat TUHAN berada dalam bahaya, bagi seseorang yang tidak takut akan
TUHAN, atau mentaati perkataanNya. Dan sekarang, telah ditunjukkan oleh pewahyuan dan kitab, bahwa
melanggar perintah ke-4 adalah sangat serius, dan bahkan bisa membawa penghakiman kekal.
Keluaran 20: 8-12 > ingatlah hari Sabbath dengan menguduskannya. 6 hari kamu bekerja dan melakukan
semua pekerjaanmu, tapi hari ke-7 adalah hari Sabbath nya TUHAN Allahmu. Pada hari itu janganlah kamu
melakukan pekerjaan apapun juga, baik engkau, atau putramu atau putri, atau pelayan pria atau pelayan
wanita, atau ternakmu, atau orang asing yang berada dalam lingkungan rumah mu. Karena dalam 6 hari
TUHAN menciptakan langit dan bumi, lautan, dan segala yang ada di dalamnya, tapi DIA beristirahat di hari
ke-7. karena itu TUHAN memberkati hari Sabbath dan membuatnya kudus.
Kalimat perintah ke-4, pada dasarnya berkata:
Persembahkanlah hari itu kepada TUHAN,
Jangan melakukan urusan / bisnis mu,
Jangan membiarkan / meminta orang lain untuk melakukan urusan / bisnis mu.
Ketika kamu membelanjakan uang pada hari TUHAN, seseorang sedang melakukan bisnis.
Ada beberapa keputusan yang harus dibuat oleh setiap orang Kristen:
1. Apakah harinya TUHAN akan dikuduskan, atau TIDAK. Apakah dianggap perintah atau TIDAK.
2. Dan bila kamu percaya harus dikuduskan, apakah kamu akan mengikuti petunjuk yang alkitab katakan
pada kita cara mengkuduskannya, atau mengikuti kebudayaan Kristen terkini bagaimana cara
menguduskannya? Lakukan saja seperti yang alkitab ajarkan, tidak lebih.
Kisah berikut ini diambil dari pewahyuan Dibaptis oleh Api yang Menyala (buku no 3) oleh Pendeta Yong-Doo
Kim. JemaatNya telah dikunjungi oleh Yesus Kristus dan telah ditunjukkan betapa seriusnya untuk
menguduskan hariNya TUHAN.
(pdt. Kim): saya memutuskan untuk bertanya kepada TUHAN mengenai hari Sabbath, bagaimana cara untuk
menguduskannya. Segera setelah saya bertanya kepada Yesus, expresi wajahNya berubah menjadi marah.
Tuhan mengingatkan saya pada beberapa ayat kitab....
“tapi bila kamu tidak mentaati KU untuk menguduskan hari Sabbath dengan tidak membawa beban apapun
juga saat kau memasuki gerbang Yerusalem pada hari Sabbath, maka Aku akan mendatangkan api yang
tidak dapat padam di pintu gerbang Yerusalem yang akan menghanguskan puri-purinya.”
Yer 17:27 > membawa beban, menunjuk pada barang-barang yang akan dijual, sebuah kendaraan penjualan.
“bila kau menjaga langkahmu dari melanggar hari Sabbath dan tidak melakukan hal-hal yang kau sukai
pada hari Ku yang kudus, bila kau menyebut hari Sabbath sebagai kesukaan dan hari kudusnya TUHAN
sebagai penghormatan, dan bila kau menghormatinya dengan tidak pergi menurut kehendakmu dan tidak
melakukan hal yang kau sukai atau mengucapkan perkataan yang sia-sia, maka kau akan menemukan
sukacitamu di dalam TUHAN, dan AKU akan menyebabkan kamu naik ke atas dataran yang tinggi dan 3
untuk turut dalam perjamuan atas warisan dari ayahmu Yakub. Demikianlah yang disampaikan melalui
mulut TUHAN.” Yes 58: 13-14
“karena Anak Manusia adalah TUHAN nya hari Sabbath.” Matius 12:8
“...karena itu menurut hukum adalah benar utk berbuat baik pada hari Sabbath.” Matius 12: 12
TUHAN telah memerintahkan kita untuk menguduskan hari Minggu dalam segala cara. DIA menegur bila kita
menonton televisi, makan bersama keluarga diluar, dan semua aktivitas sekular lainnya. Lebih lanjut, TUHAN
tidak mengizinkan orang Kristen untuk menjalankan bisnis apa pun juga yang menghasilkan profit pada hari
Minggu. DIA juga tidak mengizinkan orang-orang kudus nya untuk melakukan shopping pada hari Minggu.
Yesus menunjukkan padaku sebuah grup yang berisi jiwa-jiwa di dalam bagian neraka yang lebih spesifik, dan
berkata, “diantara jiwa-jiwa ini ada sebagian yang terlibat dalam okultisme. Sebagian pecandu alkohol
dan sebagian yang memperlakukan hari Sabbath atau Minggu secara ceroboh. Pada hari Minggu
mereka akan membelanjakan uang untuk kesenangan mereka. Kebanyakan dari orang-orang ini berada
di sini karena tidak menguduskan hari Sabbath. Ada beberapa yang menjalankan bisnis dan berasumsi
bahwa TUHAN akan mengampuni mereka. Mereka telah ditipu.” Saya melihat tak terhitung jumlahnya
para penatua dan pendeta dari segala suku.
Dan kenyataaannya, hanya beberapa orang kudus yang berhasil masuk ke surga yang tidak menguduskan hari
Minggu seperti seharusnya. Dan sebaliknya, tak terhitung betapa banyaknya orang-orang kudus di neraka yang
tidak menguduskan hari Sabbath. TUHAN memerintahkan, “Lihatlah pada jiwa-jiwa itu! Jiwa-jiwa itu tidak
menganggap Hari KU penting. Mereka membuat Hari KU tidak bersih. Lihatlah secara dekat.” Kami
menjadi sangat shock dari apa yang kami lihat. Orang-orang Kristen berada di neraka, berteriak dengan pedih
dan tersiksa. Setelah menyaksikan hal ini, saya berkonsentrasi pada pertobatan karena telah tidak menguduskan
hari Minggu dalam setiap cara.
Ada banyak orang-orang kudus yang berpikir bahwa membelanjakan uang pada hari Minggu itu dibenarkan,
JIKA digunakan “untuk kepentingan penginjilan”. Yesus menjelaskan pada gereja bahwa mereka telah tertipu,
“orang-orang menyalahgunakan, memanfaatkan, dan menggunakan perintah ke-4, “untuk kepentingan
penginjilan!’. Mereka melakukannya terus menerus. JANGAN MEMBELANJAKAN UANG PADA
HARI MINGGU! Sekali manusia telah memutuskan untuk melakukan apa yang ada di hati mereka,
mereka memberikan alasan atau pembenaran untuk melanggar perintah apapun harganya.” TUHAN
terlihat sangat serius. KemuliaanNya berlimpah.
Kini, Gereja menanggis untuk kebangkitan, tapi mereka pertama-tama harus berubah. Mereka harus dengan
takut dan gentar bertobat. Gereja tidak mengajarkan jemaat secara seharusnya bagaimana cara menguduskan
hari Sabbath. Kenyataannya, mereka mengabaikan perkara ini. TUHAN sedang memberikan kepada kita
peringatan keras.
Apa pun acara yang diadakan di dalam rumah TUHAN, haruslah bebas dari biaya. Banyak Gereja menjual tiket
makan, sejak mereka memiliki banyak pengunjung. membeli tiket makan tidak menguduskan hari Minggu.
TUHAN secara beruntun menunjukkan padaku betapa banyak gereja Korea yang tidak mendapat persetujuan
TUHAN karena mereka tidak menguduskan hari Minggu. TUHAN juga ingin Gereja memberi makan para
tamu pembicara apakah di rumah pendeta atau di rumah orang-orang kudus, jika event spesial itu di adakan
pada hari Minggu. TUHAN tidak ingin Gereja membawa tamu pembicara itu keluar makan di restorant pada
hari Minggu. Jika Gereja memiliki dapur, para tamu bisa diberi makan disitu.
Yesus membuatnya sangat jelas, dengan menyatakan bahwa DIA melarang kita untuk
membelanjakan uang pada hari Minggu.4
Dalam pewahyuan yang diberikan pada saudara Augusto Maquengo, Yesus berkata, “AKU tidak akan
mengangkat mereka yang membeli, menjual & bermain games pada hari penyembahanKu yang kudus.
Minggu atau Sabtu, hari yang mana pemimpin mu telah menetapkan untukmu sebagai hari
penyembahan bagi KU, haruslah untuk KU seorang, AKUlah TUHANmu. Hari ini haruslah dikuduskan
untuk KU seorang.”
Murka ALLAH terhadap mereka yang telah menodai Hari Kudus Nya juga ditunjukkan dalam Pewahyuan Pdt.
Park mengenai Surga dan Neraka.
Tolong Terima Peringatan Ini Dengan Serius,
JAGA HARI TUHAN TETAP KUDUS!
Pertanyaan Penting:
Apakah ini adalah ajaran baru, menambahkan pada Firman TUHAN, dengan sekelumit aturan yang
dibuat manusia?
TIDAK, ini konsisten dengan kalimat yang sebenarnya akan perintah yang ke-4, “Jangan melakukan
urusanmu / bisnis pada harinya TUHAN & jangan menyuruh / membiarkan orang lain melakukan bisnis
untukmu.”
Tapi, apakah peringatan keras sesuai dengan kitab?
Peringatan ini hampir sama seperti peringatan dalam YEREMIA 17:27
Menguduskan hari Sabbat nya TUHAN tidak ada hubungannya dengan membelanjakan uang!
Tidak benar, baca NEHEMIA 10:31, ketika orang-orang Yahudi memberikan diri mereka kembali pada
TUHAN, mereka berjanji > “ketika orang-orang dari negara tetangga membawa barang-barang atau
benih untuk dijual pada hari Sabbath, kami tidak akan membeli dari mereka pada hari Sabbath...”
Mungkin pdt. Kim adalah seorang nabi palsu?
Secara alkitab, nabi palsu bukanlah orang yang akan berusaha membuat umat TUHAN untuk mentaati
perintah-perintahNYA, nabi palsu berusaha membuat umat TUHAN untuk mengabaikan perintah-perintah
TUHAN.
Tapi pesan ini berusaha membuat orang-orang Kristen hidup dibawah Taurat.
Hukum para Lewi > TIDAK.
10 perintah TUHAN > YES.
Jika sebuah pesan berusaha membuat kita berhenti mencuri, kita tidak akan pernah berkata bahwa pesan
tersebut berusaha membuat kita hidup dibawah hukum taurat!
Bagaimana bila seseorang tidak setuju dengan hal ini?5
Respon yang tepat, yang seharusnya dilakukan adalah untuk berlutut, dan bertanya kepada TUHAN apakah
hal ini benar. Jangan hanya berasumsi bahwa kami tahu segalanya, tapi bersedialah untuk bertobat.
Mengingat bahwa banyak peringatan yang TUHAN berikan kepada umatNYa di dalam alkitab, selalu
diabaikan.
Jadi bila mobilku kehabisan bensin pada hari Minggu, dan saya membeli bensin, sekarang saya akan
masuk neraka. Hal ini tidak masuk akal.
Ini BUKANLAH apa yang dimaksudkan oleh pewahyuan ini! Dalam pewahyuan ini, orang-orang yang
berada di neraka adalah mereka yang ‘tidak menganggap hariKU penting’ atau ‘menjalankan bisnis pada
hari Minggu’. Jadi jika Anda tidak menghormati HariNYa, maka YA, Anda berada dalam bahaya.
Tapi kata Yesus adalah benar menurut hukum untuk melakukan perbuatan baik pada hari Sabbath.
Ini benar, dan sangat penting untuk melakukan kebaikan pada harinya TUHAN. Dan sebagaimana Anda
melakukan perbuatan baik, jaga hari TUHAN tetap kudus. Yesus dan murid-muridNYa menjaga harinya
TUHAN kudus, mereka tidak melakukan bisnis mereka pribadi atau menghibur orang lain (untuk
kepentingan bisnis), mengapa kita tidak mengikuti saja teladan mereka?
Yesus tidak menghapus perintah ke-4 tapi mengoreksi kesalahan yang telah diperbuat oleh pengajaran yang
salah dari manusia. DIA mengajarkan bahwa mengingat hari Sabbath tidak termasuk melakukan hal yang
sia-sia; tetapi adalah mengenai melakukan suatu pekerjaan. DIA mengajarkan pada kita bahwa pekerjaan
ini haruslah berupa penyembahan kepada ALLAH dan membantu saudara-saudari yang kesusahan (ini
merupakan sebuah perbuatan baik).
Dia mengajar bahwa hari Sabbath diciptakan untuk manusia, untuk kebaikan manusia itu sendiri. Dan DIA
mengajar bahwa DIA adalah TUHAN nya hari Sabbath. Garis bawahi, Yesus tidak menyebut dirinya
sendiri, “penghancur hari Sabbath”, melainkan “TUHAN nya hari Sabbath”.
Legalisme (tindakan keagamaan) mengartikan ketaatan pada perintah ke-4 dengan sikap perbuatan luar,
khususnya sikap tidak mengerjakan apa pun juga pada hari Sabbath. Menekankan pada para pelaku
firman untuk menjaga hal-hal yang merupakan peraturan manusia, terutama peraturan yang negative.
Orang-orang Farisi pada masa Kristus, untuk contoh, melarang memunggut benih selama perjalanan pada
hari Sabbath, sekalipun itu karena kelaparan (markus 2: 23-24).
Tujuan dari suatu tindakan keagamaan adalah untuk memperoleh kebenaran. Inilah kesalahan yang telah
diperbuat oleh orang Yahudi pada masa Yesus yang tidak dikehendaki TUHAN.
TUHAN berharap kita menjadi aktif, suatu tindakan / aktivitas dibutuhkan. Tidak melakukan apa-apa
bukanlah ketaatan kepada perintah ke-4. Dalam Yoh 5: 17 > DIA menyembuhkan pria yang lumpuh pada
hari Sabbath dan, ketika orang Farisi keberatan, Yesus menjawab, “Bapaku bekerja sampai sekarang dan
AKU pun bekerja”.
Tindakan / perbuatan yang harus dilakukan adalah latihan rohani-pribadi, penyembahan pribadi bagi
TUHAN. Ada penyembahan umum/bersama-sama, tetapi ada juga penyembahan pribadi. Kita harus berdoa.
Kita harus membaca, tapi bukan koran hari Minggu, melainkan Kitab Suci, demikian juga dengan bukubuku rohani lainnya yang menjelaskan mengenai Firman.
Sebagaimana kita melihat betapa kurangnya doa-doa pribadi – persekutuan dengan ALLAH, demikian pula
ada penurunan yang serius mengenai pembacaan rohani yang bagus, kuat, dan pendalaman Firman dari
pihak para kristen.6
Kita demikian sibuk; pikiran kita penuh dengan dunia ini; kita begitu enggan untuk masuk dalam doa yang
tenang dan tersembunyi. Hari Minggu adalah hari untuk memikirkan perkara-perkara rohani – pemikiran
akan dosa-dosa saya; pemikiran mengenai penebusan saya; pemikiran mengenai posisi istimewa dan
panggilan saya; pemikiran mengenai keagungan Gereja; pemikiran akan Kristus; pemikiran akan
kemuliaannya TUHAN.
Perintah ke-4 BUKANLAH sebuah isu penting yang sangat ditekankan dalam Perjanjian Baru, jadi
kenapa TUHAN menekankan betapa pentingnya hal tersebut sekarang?
Lihat pada Lukas 23:56 > ‘Kemudian mereka pulang ke rumah dan menyiapkan rempah-rempah
dan parfum. Tetapi mereka beristirahat pada hari Sabbath dalam ketaatan terhadap perintah.’
Ayat ini tertuju pada orang-orang yang bersama dengan Yesus, dan menyiapkan rempah untuk
dibawa ke kuburanNya. Mereka mendengar langsung setiap kata dari Yesus, dan mereka tetap
menganggap serius perintah-perintah Allah dan tidak melanggarnya. Jika orang-orang ini yang
mendengar pengajaranNya, menganggap serius perintah-perintahNya, tidakkah menurut Anda, kita
pun harus demikian?
Hal itu karena orang-orang pada Gereja mula-mula sudah menganggap serius harinya TUHAN, atau
mengatakan bahwa mereka menghapusnya. Sekarang kita lah yang telah mengabaikannya. Dalam
seluruh khotbah yang telah saya dengar, saya tidak bisa mengingat satu pesan pun mengenai cara
menjaga harinya TUHAN tetap kudus.
Kita tahu bagaimana Yesus sangat marah terhadap mereka yang berdagang di dalam area Kuil.
Janganlah kita melakukan hal yang bahkan hampir sama dengan aktivitas tersebut. Lihat dalam
Imamat 19: 30 > ‘Rayakan Sabbath KU dan hormati tempat suci KU, AKUlah TUHAN.’ Mengapa
kita berpikir bahwa Yesus akan cemburu untuk bagian kedua dari ayat ini (mengenai tempat suci),
tapi tidak untuk bagian pertama mengenai Sabbath?
Melakukan 10 perintah adalah tugas perjanjian lama, kita sekarang berada dalam zaman anugrah >
masa kasih karunia.
Dalam perjanjian lama, ketika seseorang berdosa, mereka akan memberikan persembahan tertentu untuk
menyucikan dari dosa. Dalam perjanjian baru, ketika seseorang berdosa, mereka berseru kepada Yesus
untuk mengampuni mereka akan dosa mereka. Yesus telah membayar persembahan untuk dosa kita
sehingga kita sekarang bisa datang kepadaNYA dan memintaNYA untuk mengampuni kita.
Yang perlu kita sadari adalah KematianNYA menghapus HUKUM UPACARA yang harus dilakukan
seseorang bila ia berdosa. Tetapi IA tidak menghapus HUKUM MORAL (10 PERINTAH). Definisi dosa
adalah pelanggaran akan hukum. Hukum apa? 10 perintah adalah salah satu yang dimaksud disini.
Tapi Alkitab mengatakan bahwa kita harus menghormati TUHAN di setiap hari, bukan hanya pada
hari Sabbath / Minggu?
Itu nasehat yang baik, kita harus melakukan ini. Menghormati TUHAN di setiap hari, tapi juga harus
mentaati perintah yang ke-4. Hal ini tidaklah saling bertentangan.
Jadi bagaimana hari Sabbath TUHAN bisa berganti dari hari Sabtu menjadi hari Minggu? TUHAN
beristirahat pada hari ke-7 bukan hari ke-1 kan?7
Sebagai TUHAN atas Sabbath, Yesus memenuhi ketentuan Sabbath, menciptakan peristirahatan yang
sempurna dengan kematian dan kebangkitanNYA. Bahwa Sabbath telah terpenuhi dengan mengubah hari
Sabbath dari hari ke-7 menjadi hari ke-1 dari minggu.
Bukan Gereja, melainkan Tuhan Yesus sendiri yang telah menguduskan hari pertama dari minggu untuk
peristirahatan bagi umat TUHAN di perjanjian baru. Gereja tidak memiliki otoritas untuk mengubah hari
Sabbath ataupun meminta umat percaya untuk beristirahat pada hari ke-1.
Apakah ada pengecualian?
Mungkin saja ada, tapi ingat apa yang Yesus peringatkan pada kita, ‘memberikan penjelasan atau
pembenaran untuk melanggar perintah berapa pun harganya.’
Jika hal ini begitu penting, mengapa hanya pdt. Kim seorang saja yang berbicara mengenai ini?
Tidak hanya dia, hal ini juga ditunjukkan kepada Choo Thomas. Dia telah ditunjukkan bahwa mereka yang
melanggar perintah ini, tidak akan siap untuk kedatangan kembali TUHAN yang kedua.
Tapi dalam Kolose 2 : 16-17 berkata, ‘karena itu jangan biarkan orang menghakimi kamu untuk apa yang
kamu makan dan minum, atau dengan perihal mengenai hari-hari keagamaan, perayaan Bulan Baru atau hari
Sabbath.’
Ya, janganlah kita pergi berkeliling menghakimi orang-orang, atau menunjuk dengan maksud menuduh, hal
ini benar adanya.
Tapi hati-hati bagaimana kamu menerjemahkan hal ini, karena menerjemahkan hal ini secara salah bisa
menghasilkan kesimpulan-kesimpulan ini:
“Hari Sabbath” >> Perintah ke-4 telah dihapuskan.
“Minum” >> Setiap peringatan atau perintah untuk tidak menjadi mabuk, telah dihapuskan.
“Minum” >> Setiap peringatan atau perintah untuk tidak meminum darah, telah dihapuskan.
“Makan” >> Setiap perintah mengenai kebiasaan makan daging manusia, persekutuan, atau
makanan yang telah dipersembahkan untuk berhala, telah dihapuskan.
Semua terjemahan ini MENGERIKAN. Ingat, bukan orang yang memperingatkan orang-orang untuk
menjaga hari TUHAN tetap kudus, tetapi TUHAN lah yang memerintahkan kami untuk melakukan ini.
Dialah Hakim, bukan kami.
Tapi dalam Galatia 4: 10, Paulus memperingatkan orang-orang mengenai merayakan hari-hari
spesial, dan bulan dan musim dan tahun.
Ya, dengan mentaati perintah-perintah Allah, tidak membuat kamu menjadi benar, tidak membuat bagimu
jalan ke surga, dan tidak juga membawamu kepada Roh Kudus. Mereka yang telah Paulus peringatkan
mungkin telah dengan bodohnya percaya hal-hal seperti ini. Karena itu, sepanjang Anda menjaga Hari
TUHAN tetap kudus, jangan berpikir bahwa hal ini akan membawa kamu pada Roh Kudus, atau
membuatmu beroleh jalan masuk ke surga.
Dalam Roma 14: 5, Paulus berkata > ‘seorang menganggap suatu hari penting dibanding hari-hari
lain, seorang lain menganggap semua hari sama penting. Setiap orang haruslah menjadi yakin dalam
pikirannya.’
Ya, seorang mungkin percaya bahwa hari ulangtahunnya penting, atau hari Thanksgiving penting, tidak apaapa. Saya berpikir bukan tugas kita untuk memberitahu mereka sebaliknya. Tapi mengenai Hari TUHAN, 8
bukanlah ‘seseorang’ yang menganggap hari itu penting, tetapi adalah TUHAN yang memberitahu kita
bahwa hari itu penting dalam perkataanNya. Karena itu DIA taruh perihal itu dalam 10 perintah, dan dalam
seluruh kitab. TUHAN menganggap bangsa Israel bertanggungjawab karena telah menodai HariNYA, itu
adalah salah satu dosa yang menuntun bangsa Israel masuk dalam pertawanan bangsa Babilonia. Bagaimana
bisa seorang lulusan Alkitabiah tidak menganggapnya penting pula pada hari ini?
Keselamatan TIDAK berdasar pada apa yang KAMU LAKUKAN, hanyalah tergantung pada karya
Yesus Kristus di atas salib.
Ada kebenarannya dalam hal perkataan ini, tapi hal ini juga bisa terlampau keliru di aplikasikan. Kata
pertama dari injil adalah ‘BERTOBAT’ yang merupakan kata kerja, sesuatu yang KITA harus lakukan.
Disini ada beberapa contoh alkitabiah....
Kelima gadis bodoh telah dilarang turut serta dalam perjamuan karena apa yang telah mereka
lakukan.
Hamba yang tidak berbelas kasihan itu tidak diberikan belas kasihan karena apa yang dia lakukan.
Kambing-kambing nya TUHAN yang tertinggal dibuang ke neraka, karena apa yang mereka
lakukan.
Cabang pohon yang tidak berbuah akan dipotong, karena apa yang ia lakukan.
Orang yang tekun sampai akhir, akan diselamatkan, karena ia tekun percaya kepada Yesus.
Hamba yang bodoh dengan 1 talenta, dibuang keluar, karena apa yang ia lakukan.
Hamba yang tidak siap yang menjadi mabuk, dilempar keluar, karena apa yang ia lakukan.
Tindakan yang tepat mengenai pewahyuan kebenaran ini adalah: ‘mereka yang dengan bijak telah berhasil
melalui ujian ini, tidak memperoleh keselamatan mereka, hal itu hanya kita peroleh karena anugrah.’
Thanks God!
Tetapi jika Anda gagal melalui ujian ini, sebagaimana ditunjukkan oleh perumpamaan-perumpamaan itu,
akan ada penghakiman"